Konflik Israel-Palestina: Kapan Berakhir?

Konflik antara Israel dan Palestina adalah konflik bersejarah yang telah berlangsung selama berabad-abad antara bangsa Israel dan bangsa Palestina. Konflik ini telah menyebabkan penderitaan yang mendalam dan banyak korban jiwa, serta merusak kerugian materil di kedua belah pihak. Akar dari konflik Palestina-Israel dapat ditelusuri dari abad ke-19, ketika masyarakat Yahudi mulai bermigrasi ke wilayah Palestina. Pada saat itu, wilayah Palestina berada di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang dikelola oleh Inggris.

Pada tanggal 2 November 1917, Inggris mengeluarkan “Deklarasi Balfour” yang memberikan dukungan kepada pembentukan negara Yahudi di Palestina. Deklarasi Balfour ini dianggap sebagai titik awal konflik antara Israel dan Palestina. Isi deklarasi tersebut adalah janji untuk mendukung “pembentukan tanah air nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina,” yang sebenarnya merupakan strategi politik tersembunyi untuk memenangkan Perang Dunia I. Inggris berharap bahwa dengan memberikan restu kepada pendirian tanah air bagi kaum Yahudi, mereka dapat meyakinkan Presiden AS saat itu, Woodrow Wilson, untuk mengirim pasukan AS ke medan perang. Inggris juga berharap bahwa orang-orang Yahudi dapat mempengaruhi Perdana Menteri Rusia, Alexander Kerensky, untuk memberikan dukungan serupa selama Perang Dunia I. Selain itu, kepentingan geografis Palestina yang strategis, dengan pantai yang menghadap Mesir dan Terusan Suez, menjanjikan potensi ekonomi di masa depan. Inilah sebabnya mengapa pemerintah Inggris percaya bahwa jika mereka tidak memberikan dukungan kepada orang-orang Yahudi melalui Deklarasi Balfour, Jerman akan menduduki Palestina lebih dahulu.

Deklarasi Balfour ini menimbulkan resistensi di kalangan masyarakat Palestina, yang melihatnya sebagai sebuah upaya aneksasi wilayah mereka. Ketegangan antara kedua pihak semakin memuncak setelah Perang Dunia II, saat Inggris menyerahkan mandat atas Palestina kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun 1947, PBB mengeluarkan Resolusi 181 yang mengusulkan pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara: satu untuk komunitas Yahudi dan satu untuk komunitas Arab. Namun, rencana ini ditolak oleh masyarakat Palestina. Pada tahun 1948, Israel kemudian mengumumkan kemerdekaannya, yang direspons dengan serangan militer oleh negara-negara Arab. Konflik tersebut berlangsung selama beberapa bulan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Pada akhirnya, Israel tetap berhasil mempertahankan kemerdekaannya dan menguasai sebagian besar wilayah Palestina.

Hingga saat ini, konflik Palestina-Israel masih berlanjut tanpa penyelesaian yang jelas. Pada bulan Oktober 2023, konflik antara Israel dan Palestina meletus kembali. Serangan ini dipicu oleh serangan roket Hamas di Jalur Gaza yang menargetkan wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) dan bertepatan dengan peringatan 50 tahun Perang Yom Kippur tahun 1973. Menurut The New York Times, kali ini, Hamas telah menggunakan sistem roket baru yang disebut “Rajum,” yang ditembakkan secara serentak dengan bantuan peluncur multilaras. Setiap platform peluncur memiliki 15 laras dan berhasil mengecoh Iron Dome, sistem pertahanan udara Israel. Dalam serangan tersebut, Hamas juga menggunakan drone yang dapat melepaskan bom di wilayah militer Israel. Selain merusak infrastruktur, konflik ini dilaporkan telah menewaskan 2.300 orang dan melukai 8.900 lainnya di kedua belah pihak.

Konflik berulang antara Palestina dan Israel ini melibatkan berbagai faktor yang terus menjadi isu sensitif, termasuk perbedaan agama dan budaya, persaingan wilayah, status Yerusalem, dan masalah pengungsi Palestina. Indonesia sendiri telah secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina sejak tahun 1988. Dukungan ini sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusional yang menegaskan bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi. Dukungan Indonesia kepada Palestina tidak hanya tercermin dalam pemutusan hubungan diplomatik formal dengan Israel, seperti penolakan kedatangan tim sepakbola nasional Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 2023, tetapi juga melalui keputusan-keputusan teknis lainnya, seperti upaya diplomasi di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mendukung rakyat Palestina mencapai solusi dua negara (two-state solution) dalam konflik Israel dan Palestina. Solusi ini diharapkan dapat memungkinkan warga Israel dan Palestina untuk hidup bersama dan menghormati hak asasi manusia sesuai dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bentuk dukungan Indonesia lainnya tercermin pada aksi solidaritas bela Palestina yang di gelar Jumat (13/10/2023) di berbagai lokasi di Indonesia. Aksi tersebut bertujuan untuk mengutuk tindakan Israel dan mendesak PBB untuk bertindak lebih tegas. Selain itu, Indonesia juga menunjukkan dukungan sebagai sesama negara Muslim dengan berpartisipasi dalam gerakan #BoycottMcdonalds yang sempat viral di aplikasi X. Gerakan ini dipicu oleh keputusan Mcdonalds yang memberikan makanan gratis dan diskon 50% kepada anggota militer dan pasukan keamanan Israel yang datang ke Mcdonalds. Alhasil, berkat Gerakan #BoycottMcdonalds saham Mcdonalds langsung turun drastis. Dengan berbagai tindakan solidaritas dan dukungan yang diberikan oleh Indonesia, semoga upaya-upaya ini dapat membantu menciptakan kesadaran global tentang pentingnya perdamaian dan keadilan dalam konflik yang telah berlangsung lama ini, serta mengilhami upaya-upaya lebih lanjut menuju solusi yang adil bagi rakyat Palestina dan Israel.

Konflik Israel dan Palestina ini adalah pengingat bahwa perdamaian tidak akan datang dengan mudah, tetapi dukungan yang gigih dan kolaborasi internasional masih menjadi kunci untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak. Semoga dengan dukungan dan kesadaran global, masa depan Palestina-Israel dapat menjadi lebih cerah, di mana warga Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan, menghormati hak asasi manusia, dan mengatasi perbedaan mereka melalui dialog dan diplomasi.

Sumber:
https://ugm.ac.id/id/berita/konflik-palestina-israel-kembali-memanas-indonesia-konsisten-dukung-palestina/
https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/nasional/20231014095054-22-1011148/foto-dukungan-untuk-palestina-menggema-dari-penjuru-indonesia/amp
https://tirto.id/isi-deklarasi-balfour-sejarah-awal-zionis-israel-gusur-palestina-gf6L
https://en.wikipedia.org/wiki/Balfour_Declaration
https://amanpalestin.id
https://indonesiabaik.id/infografis/perjuangan-indonesia-untuk-palestina-1

Share It

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait